RAPAT EVALUASI DAN KEDISIPLINAN PROSES PEMBELAJAR FORMAL DI PONPES DDI KALOLING.

Kaloling (Humas Bantaeng). Hari ini Sabtu tanggal 16 juli 2022 diadakan rapat Evaluasi dan Kedisiplinan proses pembelajaran Formal di Ponpes DDI Darun Najah Kaloling. Rapat ini dihadiri oleh Pengurus Ponpes, Pimpinan Ponpes, Tokoh masyarakat, kepala Madrasah, dewan Guru dan staf, pembina Ponpes dan org tua santri dan santriwati serta para santri dan Santriwati. Rapat ini bertempat di lokasi ponpes DDI Darun Najah Kaloling.

Pimpinan Ponpes Ustadz Syamsuddi mengevaluasi 1 tahun yang lalu "Alhamdulillah Ponpes kita dilihat dari Hafalan Santri dan Santriwati sangat mengalami perkembangan. Santri dan Santriwati kita alhamdulillah dalam sebuah kompetisi selalu mendapatkan juara baik berhubungan keagamaan maupun Umum. Dalam MTQ tingkat Kabupaten yang dilaksanaka di Kabupaten Bone Alhamdulillah ada 2 orang santri (wati)yang mewakili Kabupaten Bantarng dan 1 orang perwakilan kaupaten bulukmba. Dilihat Sarana masih sangat membutuhkan termasuk ruang. Perlu juga saya sampaikan bahwa pendaftar tahun peajaran 2022/2023 tingkt MTs berjumlah 120 orang dan tingkat MA berjumlah 43 orang"Katanya

Keputusan bersama dalam rapat ini tentang kedisiplinan proses pembelajaran formal yaitu

1. Jam mengajar itu harus dimulai jam 07.30 baik MTs maupun MA

2. Pakaian

-Senin, putra Menggunakan songkok putih, baju putih celana biru/Abu abu dan memaksi sepatu.

Putri menggunakan jilbab putih, baju putih, rok biru/Abu abu dan memakai sepatu

-Selasa, Putra menggunaka songkok putih, baju putih, celana hitam dan pakai sepatu

Putri menggunakan jilbab putih, baju putih, rok hitam dan pakai sepatu

-Rabu dan kamis, putra menggunakan songkok bebas warna, baju batik, celana biru/Abu abu dan pakai sepatu.

Putri menggunakan baju batik, jilbab dan rok biru bagi MTs, jilbab dan rok abu abu bagi MA dan pakai sepatu

-Jumar, putra dan putri menggunakan seragam pramuka lengkap dan pakai sepatu

-Sabtu, putra dan putri memakai pakaian olah raga, songkok dan jilbab bebas warna, pakai sepatu.

Apabila ada yang melanggar maka diberika danksi, 3 kali melanggar maka orang tua dipanggil.

Pimpinan ponpes mengatakan" Saya minta kerjasamanya dari para tokoh masyarakat, orang tua santri dan santriwati, para dewan guru semoga Tata tertib yang kita buat bersama ini dapat berjalan, tujuannya hanya melatih anak anak kita menjadi lebih disiplin"ujarnya (Paisal MP)