KEMERIAHAN GELAR KARYA P5 PPRA MAN BANTAENG

Dampang (Humas Bantaeng) Madrasah Aliyah Negeri Bantaeng mengangkat tema “Temukan Bakat dan Raihlah Cita-citamu, Ciptakan Masa Depan yang Gemilang” dalam pagelaran karya P5-PPRA Tahun Pelajaran 2023/2024 yang bertempat di Lapangan MAN Bantaeng. Turut hadir dalam kegiatan ini, Mewakili Kakan Kemenag Kab.Bantaeng Bapak Sopyan Y sebagai Plt. Kasi Penmad Kemenag Kab. Bantaeng, Pengawas Madrasah Ibu Hajrah, Pengurus harian DWP Kemenag Kab.Bantaeng, Kamad MTsN Bantaeng, Kamad MIN Bantaeng, KAUR TU MAN Bantaeng, Seluruh Tenaga Pendidik dan Kependidikan MAN Bantaeng, Serta seluruh peserta didik kelas X dan XI MAN Bantaeng. Kamis, 20 Juli 2024.

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan dua elemen penting dalam pendidikan di Indonesia saat ini. IKM memberikan ruang bagi Madrasah untuk merdeka dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan konteks masing-masing, sedangkan P5-PPRA berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa yang sejalan dengan profil pelajar Pancasila yang Rahmatan lil Alamin.


Membuka kegiatan ini, Bapak Sopyan Y selaku Plt.Kasi Penmad mengungkapkan bahwa semangatnya kembali muda, “Harus ada kesadaran dalam diri anak-anak kita semua, bahwa betul-betul harus bangun dan sadar bahwa kita punya mimpi”. Dalam masa yang akan datang, bahwa kita akan menuju Madrasah Adiwiyata dengan tema mengurangi sampah plastik yang selama ini menjadi momok mengerikan bagi lingkungan. Salah satu caranya ialah dengan membawa botol air minum sendiri (Tumbler). 

Kamad MAN Bantaeng, Bapak Muhammad Arif Pither mengatakan bahwa “Gelar Karya P5-PPRA ini harusnya dilaksanakan di akhir semester kemarin, namun tidak terlaksana karena banyaknya kegiatan lain yang di laksanakan. P5-PPRA Merupakan perwujudan tujuan dari kurikulum merdeka, menggali potensi bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik kita”.

Ada 4 tema yang dilaksanakan yaitu, Suara demokrasi, Bangunlah jiwa dan raganya, gaya hidup berkelanjutan, dan kearifan lokal. Tidak hanya dalam bentuk produk seperti kue tradisional, sayur dari pemanfaatan lahan kosong, hidroponik, produk daur ulang dari sampah organik dan anorganik. Tetapi juga unjuk potensi sesuai bakat dan minat siswa masing-masing, seperti tari tradisional “pattennung”, rebana, ammencak, barzanji, budaya tabe, dan tari P5-PPRA, yang di suguhkan oleh peserta didik kelas X dan XI MAN Bantaeng dalam pagelaran karya kali ini. 

Gelar Karya P5 bukan ajang pamer tanpa makna saja, tetapi memiliki dampak positif. Dampak positifnya, antara lain, 1) Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi siswa, 2) Meningkatkan kemampuan komunikasi dan presentasi siswa, 3) Meningkatkan kerja sama dan kolaborasi antar siswa, guru, dan orang tua, 4) Meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa, dan 5) Meningkatkan rasa cinta dan bangga terhadap hasil karya sendiri. (Humas MAN Bantaeng)