Siswi MTs Muhammadiyah Bantaeng menjadi peserta PRA MUSRENBANG ANAK Kabupaten Bantaeng

Bantaeng (Humas Bantaeng), MTs Muhammadiyah Bantaeng mengutus Salah seorang siswinya mengikuti kegiatan Forum Anak Butta Toa (Pra Musrenbang Anak) tingkat Kecamatan Kabupaten Bantaeng Tahun 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung PGRI Kabupaten Bantaeng, Rabu 08 Maret 2023.

Pra Musrenbang Anak Yang dilaksanakan oleh Dinas PMD, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Bantaeng menghadirkan sejumlah peserta yang terdiri dari beberapa orang perwakilan siswa dari beberapa sekolah di Kabupaten Bantaeng mulai tingkat SD, SMP/MTs sampai pada jenjang SMA. MTs Muhammadiyah Bantaeng sendiri, sebagai Salah satu sekolah Yang dimintai satu orang peserta  mengutus salah seorang siswinya bernama Arini Kelas VIII C ntuk mengikuti Dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. 

Kegiatan Yang berlangsung dengan lancar ini menyajikan materi-materi Yang sangat penting untuk diketahui. Pemaparan materi yang disampaikan secara tersusun ini mampu menarik perhatian peserta yang latarbelakangnya adalah seorang siswa yang sangat berkaitan dengan kondisi anak-anak pada saat sekarang. 

_Self Injury_ menjadi materi awal dalam kegiatan ini Yang dipaparkan oleh Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) jurusan Psikologi. Self-injury adalah perilaku menyakiti dan melukai diri sendiri yang dilakukan secara sengaja. Tindakan ini merupakan salah satu bentuk gangguan perilaku yang berkaitan dengan sejumlah penyakit kejiwaan. Langkah penanganan pun perlu segera dilakukan guna mengendalikan gejalanya. Self-injury dapat berupa tindakan melukai tubuh dengan benda tajam atau benda tumpul, seperti menyayat atau membakar kulit, memukul tembok, membenturkan kepala, menggigit diri sendiri, memencet jerawat dan mencabut rambut.

Materi lanjutan di sampaikan oleh Fasilitator Forum Anak Ahmad Mursyid. Beliau, dalam materinya fokus membahas isu-isu tentang anak, kasus atau  permasalahan Yang terjadi pada anak di Kabupaten Bantaeng. "Banyak kasus yang sering terjadi di kalangan anak-anak, Salah satunya pernikahan Anak Usia Dini. Pemicunya adalah pergaulan bebas, kebebasan dalam menggunakan media sosial serta banyak faktor lainnya" Jelas Beliau yang akrab disapa Kakak Uci. 

Proses Penyampaian materi diselingi dengan tanya jawab antara peserta dan pemateri serta bermain games untuk menghindari rasa bosan dan jenuh peserta dalam menerima materi. 

Setelah penyampaian kedua materi tersebut, peserta diminta berkelompok membahas isu-isu tentang anak atau permasalahan-permasalahan yang marak terjadi dikalangan anak Yang selanjutnya akan didiskusikan bersama-sama didepan para peserta. (Kasma)