Curi Perhatian, Musabaqah Syarhil Quran Putri Di MTQ Ke-XXXIV Kabupaten Bantaeng

Bantaeng (Humas Bantaeng) Salah satu cabang lomba yang diperlombakan dalam Musabaqah Tilawatil Quran ke-XXXIV di  Kabupaten Bantaeng yakni cabang lomba MSQ atau Musabaqah Syarhil Quran. 

Musabaqah Syarhil Quran adalah salah satu cabang lomba di musabaqah yang mengungkapkan isi kandungan Alquran dengan cara menampilkan bacaan, puitisasi, terjemah dan uraian yang menunjukkan satu kesatuan yang serasi. Materi MSQ itu sendiri adalah berbagai topik yang memiliki landasan berupa ayat-ayat Alquran yang terdiri atas aqidah, ibadah, akhlak, kemasyarakatan atau muamalah dan lain sebagainya.

Tampak dari pantauan media di lokasi utama MTQ Masjid Agung Syech Abdul Gani Kabupaten Bantaeng, dipenuhi dengan aktivitas para peserta yang membuat kondisi cukup ramai sehingga mencuri perhatian, Sabtu malam kemarin(24/2).

Mereka yang hadir adalah peserta lomba Musabaqah Syarhil Quran putri yang merupakan utusan dari 8 Kecamatan di Kabupaten Bantaeng. Sementara untuk lomba peserta Musabaqah Syarhil Quran putra di laksanakan ditempat yang berbeda. Sehingga persaingan dalam Syarhil Quran pun menjadi lebih sengit karena tim putra bersaing dengan tim putra saja begitu pun sebaliknya.

Musabaqah Syarhil Quran adalah salah satu cabang musabaqah yang memiliki tantangan dan kekhasan tersendiri. Dikarenakan harus adanya keterpaduan dan kekompakan dari tiga aspek, yakni pensyarah (penyampai materi), qari-qariah (pembaca ayat Al-Quran), dan juga sari tilawah (penerjemah ayat Al-Quran). Sehingga Musabaqah Syarhil Quran merupakan cabang lomba beregu dengan anggota 3 orang. Musabaqah Syarhil Qur’an sudah semakin populer dan terjadi banyak perkembangan. Pada lomba syarhil Quran setiap regu tampil selama 15 menit.  Masing-masing anggota grup memiliki fungsi dan tugas sendiri dan tetap dalam kesatuan grup. 

Dewan hakim dicabang lomba ini ada 9 orang, diantaranya ustadzah Martina, ustad Husain Ruddin, H. Amiruddin, H. Muhajir, ustad Saharuddin Najib, ustad Sattar Judda, H. Abd Latif, H. Humaedi Hatta, dan Kiyai Muda Ahmad Yani. 

Untuk penilaian bidang penghayatan dan retorika meliputi vokal dan artikulasi, intonasi dan aksentuasi, gaya dan mimik, kesopanan dan keserasian. Untuk penilaian bidang tilawah meliputi tajwid, lagu suara dan fasahah. Dan untuk penilaian bidang terjemah dan materi meliputi ketetapan terjemah, sistematika dan isi, serta kaidah dan gaya bahasa.

Beragam tema yang para peserta tampil di ajang MSQ ini, di antaranya merawat kerukunan umat beragama dalam bingkai kebinekaan, merawat tali persaudaraan dalam bingkai perbedaan, penguatan pendidikan karakter menuju jati diri bangsa, pengajaran Alquran di era digital, keluarga dan pembentukan karakter anak bangsa, penguatan moderasi beragama melalui platform digital. 

Para peserta nampak penuh dengan semangat dalam penampilannya, tak jarang peserta juga mendapat dukungan dari penonton dan pendukung yang melihat penampilan mereka yang penuh percaya diri. Musabaqah Syarhil Quran yang awalnya hanyalah sebuah cabang dalam MTQ, kini menjelma menjadi sebuah cara dakwah Islam dengan cara yang mampu memikat audience ketika menyaksikannya. (Umr)