Ciptakan Pemilu Aman dan Damai, Pemkab Bantaeng Bersama Kemenag Gelar Dzikir dan Doa Kebangsaan

Bantaeng (Humas Bantaeng) Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng Peringati Isra Mi'raj yang di rangkaikan dengan Dzikir dan Doa Kebangsaan dalam rangka menciptakan Pemilu aman dan damai di Kabupaten Bantaeng yang berlangsung di Masjid Agung Syekh Abdul Gani Bantaeng, Senin sore, 12 Februari 2024

Dzikir dan Doa Kebangsaan ini dilaksanakan untuk menciptakan Pemilu aman dan damai. Selain Pemda, kegiatan ini juga diinisiasi Polres Bantaeng serta berkolaborasi bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, KPU, Bawaslu dan Forkopimda

PJ. Bupati Bantaeng Andi Abubakar dalam sambutannya mengatakan bahwa Dzikir dan Doa Kebangsaan ini di lakukan secara serentak oleh Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan yang di awali dengan Shalat ashar  berjamaah yang terkoneksi dalam jaringan (Zoom Meeting.) 

Lanjut Pj. Bupati Bantaeng berharap Semoga kondisi di setiap kabupaten/Kota khususnya di Kabupaten Bantaeng berada pada kondisi tentram, aman dan damai. Sebagaimana semua pihak baik dari Bawaslu, pengawas unsur pemerintah TNI Polri, yang telah melakukan ikhtiar yang di sertai dengan doa. 

Lebih lanjut Bapak Pj. Bupati, bahwa Kami dari unsur forkopimda bersama Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng telah melakukan Kunjungan kerja di 8 Kecamatan dalam rangka pengecekan kesiapan dukungan pelaksanaan Pilpres /Wapres dan Pileg tahun 2024.

Di akhir Sambutannya Pj. Bupati Bantaeng menyampaikan bahwa dalam rangkaian kegiatan ini juga Akan dilakukan penyerahan insentif bagi guru mengaji. Tutupnya

Pada Momen ini juga dirangkaikan dengan ceramah Isra Mi'raj yang sampaikan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng H. Muhammad Ahmad Jailani. S. Ag , MA

H. Muhammad Ahmad Jailani dalam cerahnya bahwa Isra Miraj yang setiap tahun diperingati oleh umat Islam adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ketujuh.

Isra Miraj dilakukan hanya dalam waktu satu malam dengan mengendarai buraq, yaitu makhluk yang ditunggangi oleh Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menuju Sidratil Muntaha dengan kecepatan yang luar biasa. 

Nabi Muhammad bertemu dengan nabi lain. Pada perjalanannya, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi lainnya. Saat membuka pintu langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam. Lalu, di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya.

Beranjak ke langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf. Setelah itu, di langit keempat dan kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris serta Nabi Nabi Harun. Naik ke langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa.

Sampai di lapisan langit ke tujuh, Nabi Muhammad disambut oleh Nabi Ibrahim, yang sekaligus menemaninya ke Sidratul Muntaha. Sesampainya di sana, Nabi Muhammad mendapat perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan salat 50 waktu dalam sehari semalam.

Setelah mendapat wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW turun ke langit keenam dan kembali bertemu dengan Nabi Musa. Mendengar Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah salat 50 waktu dalam sehari dari Allah SWT, Nabi Musa menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk kembali ke Sidratul Muntaha dan meminta keringanan.

Nabi Muhammad SAW kembali ke Sidratul Muntaha

Nabi Muhammad mengikuti saran Nabi Musa dan kembali lagi ke Sidratul Muntaha. Permohonan keringanan Nabi Muhammad dikabulkan oleh Allah SWT dengan dikuranginya 5 salat dalam sehari.

Kemudian, Nabi Muhammad SAW kembali turun ke Nabi Musa dan mendapat saran yang sama. Nabi Musa masih merasa umat Nabi Muhammad SAW tidak akan mampu mengerjakan salat sebanyak 45 waktu dalam sehari.

Nabi Muhammad SAW lalu kembali lagi ke Sidratul Muntaha dan meminta keringanan. Lalu, Allah mengabulkan permintaan Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, Beliau turun untuk menemui Nabi Musa lagi.

Masih mendapatkan saran yang sama, Nabi Muhammad sampai bolak-balik antara Sidratul Muntaha dan langit keenam berkali-kali. Akhirnya, Allah memerintahkan kepada seluruh hambanya lewat Nabi Muhammad SAW untuk mengerjakan salat 5 waktu dalam sehari semalam.

Sebenarnya, Nabi Musa masih menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk meminta keringanan kembali. Namun, Nabi Muhammad SAW merasa malu kepada Allah SWT karena bolak-balik meminta keringanan. Beliau menerima perintah Allah untuk menjalankan salat 5 waktu dalam sehari.

Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW ini mungkin tidak terpikir oleh logika dan nalar manusia biasa. Tetapi, wajib untuk dijadikan pelajaran bagi umat Islam. Semoga peristiwa Isra Miraj di atas dapat membuat Anda semakin mengetahui sejarah Islam dan asal usul salat 5 waktu.

Kegiatan di akhiri dengan Dzikir dan Doa Kebangsaan yang di pandu langsung oleh Tim Dzikir Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng. (Spr)

#Jokowi #Menag #Kemenag_RI #KPU_ID #KanwilKemenagSulsel#KemenagBantaeng#HumasKemenag