Kakan Kemenag Kabupaten Bantaeng Hadiri Takziyah atas Wafatnya Anak Dari Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng

Bantaeng (Humas Bantaeng) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng H. Muhammad Ahmad Jailani. S. Ag., MA didampingi oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng H. Muhammad Arfah. S. Ag menghadiri takziah di malam pertama atas meninggalnya Ananda Qarira Qurrata Aini Sophia Binti Sopyan (Anak tercinta dari Bapak Sopyan Yasri. S. Ag., M. Sos.I (Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng) 

Takziyah di laksanakan pada hari Ahad Malam, 27 November 2022 yang turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng Drs. Muhammad Haris. M. Si, Drs. Saeruddin. M. Si (Sekretaris Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Bantaeng)

Takziyah di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Qari' terbaik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang juga sebagai Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng H. Rusdiwan. S. Pd.I., M. Pd.I

Kepala Kantor Kementerian Agama Bantaeng H. Muhammad Ahmad Jailani. S. Ag., MA, menyampaikan keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng turut berduka cita yang mendalam atas musibah ini. “semoga Pak Sopyan Sekeluarga diberi ketabahan, kesabaran, dan kekuatan” 

Ustad Mappasabbi (Sekretaris PCNU Kabupaten Bantaeng) sebagai penceramah menjelaskan bahwa takziah berarti menghibur, menyatakan bela sungkawa, menyampaikan duka cita, dan menyabarkan keluarga orang yang meninggal. Takziah bukan sekadar menengok atau melayat orang yang meninggal, melainkan juga mendorong keluarga yang ditinggalkan untuk bersabar, berteguh hati, dan menerima musibah kematian orang terdekatnya.

Lanjut Ustad Mappasabbi bahwa takziah juga mencakup amar makruf dan nahi. Sementara amar makruf-nahi didasari oleh ayat, Dan hendaklah di antara kalian ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung, (QS. Ali ‘Imran [3]: 104). Atas dasar itu, takziah hendaknya tidak mengabaikan dua hal tersebut. Sehingga, perbuatan yang dianggap tidak pantas, bahkan mungkar tak semestinya ada pada saat bertakziah.

Ustad Mappasabbi Lebih lanjut menjelaskan Nafsu Al 'ammarah bahwa nafsu ini sering mengajak dan mendorong seseorang melakukan suatu kejahatan. Nafs al 'ammarah bi al suu' dimiliki oleh setiap orang, baik orang mukmin yang awam maupun orang non mukmin. Nafsu ini dapat menguasai seluruh jiwa dan raga karena adanya dorongan dari setan sebagaimana yang telah difirmankan Tuhan dalam surat Yusuf ayat 53, berbunyi: Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Spr)

Kakan Kemenag Kabupaten Bantaeng Hadiri Takziyah atas Wafatnya Anak Dari Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng

Bantaeng (Humas Bantaeng) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng H. Muhammad Ahmad Jailani. S. Ag., MA didampingi Ketua DWP Kemenag Kabupaten Bantaeng Ny. Andi Harbiasari BM Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng H. Muhammad Arfah. S. Ag menghadiri takziah di malam pertama atas meninggalnya Ananda Qarira Qurrata Aini Sophia Binti Sopyan (Anak tercinta dari Bapak Sopyan Yasri. S. Ag., M. Sos.I (Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng) 

Takziyah di laksanakan pada hari Ahad Malam, 27 November 2022 yang turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng Drs. Muhammad Haris. M. Si, Drs. Saeruddin. M. Si (Sekretaris Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Bantaeng)

Takziyah di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Qari' terbaik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang juga sebagai Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng H. Rusdiwan. S. Pd.I., M. Pd.I

Kepala Kantor Kementerian Agama Bantaeng H. Muhammad Ahmad Jailani. S. Ag., MA, menyampaikan keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng turut berduka cita yang mendalam atas musibah ini. “semoga Pak Sopyan Sekeluarga diberi ketabahan, kesabaran, dan kekuatan” 

Ustad Mappasabbi (Sekretaris PCNU Kabupaten Bantaeng) sebagai penceramah menjelaskan bahwa takziah berarti menghibur, menyatakan bela sungkawa, menyampaikan duka cita, dan menyabarkan keluarga orang yang meninggal. Takziah bukan sekadar menengok atau melayat orang yang meninggal, melainkan juga mendorong keluarga yang ditinggalkan untuk bersabar, berteguh hati, dan menerima musibah kematian orang terdekatnya.

Lanjut Ustad Mappasabbi bahwa takziah juga mencakup amar makruf dan nahi. Sementara amar makruf-nahi didasari oleh ayat, Dan hendaklah di antara kalian ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung, (QS. Ali ‘Imran [3]: 104). Atas dasar itu, takziah hendaknya tidak mengabaikan dua hal tersebut. Sehingga, perbuatan yang dianggap tidak pantas, bahkan mungkar tak semestinya ada pada saat bertakziah.

Ustad Mappasabbi Lebih lanjut menjelaskan Nafsu Al 'ammarah bahwa nafsu ini sering mengajak dan mendorong seseorang melakukan suatu kejahatan. Nafs al 'ammarah bi al suu' dimiliki oleh setiap orang, baik orang mukmin yang awam maupun orang non mukmin. Nafsu ini dapat menguasai seluruh jiwa dan raga karena adanya dorongan dari setan sebagaimana yang telah difirmankan Tuhan dalam surat Yusuf ayat 53, berbunyi: Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Spr)